Senin, 04 Juli 2016

SISTEM TRANSPORTASI

SISTEM TRANSPORTASI

Sistem Transportasi adalah suatu kesatuan dari fasilitas fisik (tetap), arus dan sistem kontrol yang memungkinkan manusia dan barang untuk berpindah dari satu  tempat ke tempat yang lain secara efisien dalam rangka pemenuhan kebutuhan. Transportasi merupakan suatu hal yang berhubungan dengan pemindahan barang ataupun orang dari tempat asal ke tempat tujuan. Selain itu transportasi juga diartikan sebagai proses pemindahan sesuai dari satu tempat ke tempat lain. Dalam kehidupan transportasi menjadi kebutuhan yang sangat penting. Setiap orang membutuhkan jasa transportasi untuk melancarkan aktifitas sehari-harinya.

Sistem transportasi meliputi tiga komponen , yaitu :
1. Fasilitas fisik / tetap
komponen fisik dari sistem yang menempati suatu ruang tertentu dan termasuk suatu jatingan penghubung. Misalnya, adanya persimpangan, pelabuhan, terminal dan juga bandar udara. Kedua adanya arus, yang merupakan suatu kesatuan yang melewati fasilitas fisik dalam hal ini bisa berupa kendaraan, gerbong kereta api, unit kontainer dan sebagainya. Pada sistem transportasi jalan raya fasilitas fisiknya diharapkan bisa menampung keanekaragama tipe kendaraan, mulai dari sepeda hingga kombinasi trailer.

2. Arus
Suatu kesatuan yang melewati fasilitas fisik, yang dapat berupa kendaraan, unit kontainer, gerbong kereta api

3. Sistem Kontrol
Sistem kontrol dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
-Sistem kontrol kendaraan:  Sistem teknologi untuk memandu kendaraan pada fasilitas fisik, baik secara manual atau otomatis. Pada moda jalan raya, dimana kendaraan dikontrol secara manual, maka termasuk didalamnya adalah karakteristik pengendara, waktu PIEV, dll. 
-Sistem kontrol arus: Cara yang memungkinkan terwujudnya pengoperasian arus kendaraan yang efisien dan lancar, serta pengurangan konflik antar kendaraan. Meliputi: rambu, marka jalan, sistem sinyal, aturan pengoperasian  

Sistem transportasi memiliki dua fungsi, pertama menghubungkan orang dengan tata guna lahan, memberikan kegunaan waktu serta berbagai hal lainnya. Kedua, mampu menghubungkan antara tempat produksi dengan tempat konsumen. Sistem transportasi juga diklasifikasi dengan beberapa cara. Misalnya, sistem transportasi dikategorikan berdasarkan jenis teknologi yang digunakan, serta berdasarkan pihak yang memiliki tanggung jawab dalam penerapan serta sistem pengoperasiannya. Jadi, masing-masing tipologi menggambarkan sistem tranportasi dari perpektif yang berbeda.

Berdasarkan media, yaitu elemen yang arusnya berpindah dikategorikan dalam empat sub-sistem berikut ini :

1.) Transportasi darat
-Jalan Raya
-Jalan Rel
-Angkutan Sungai Danau dan Penyebrangan (ASDP)
2.) Tranportasi udara
-Penerbangan Domestik
-Penerbangan Internasional
3.) Transportasi air
-Daerah pedalaman (inland)
-Daerah pantai (coastal)
-Daerah lautan (ocean)
4.) Pipa / Saluran
-Minyak
-Gas
-Lainnya

Sementara, untuk pelayanan transportasi juga diklasifikasi menjadi 2 yakni servis yang disewakan dan juga servis yang tidak disewakan. Dengan sebutan lain keduanya diartikan sebagai transportasi publik dan juga transportasi pribadi. Untuk sistem trasportasi perkotaan bergerak di lingkungan perkotaan yang bergubungan dengan perjalanan, yang dilakukan oleh banyak orang. Sistem transportasi memiliki manfaat besar dalam kehidupan bermasyarakat. Seseorang tidak bisa melakukan aktifitas secara lancar tanpa adanya sistem transportasi yang baik. Jadi, intinya setiap orang dalam berbagai hal apapun selalu membutuhkan peran sistem transportasi.

SISTEM TRANSPORTASI MAKRO

Sistem transportasi makro adalah Kebutuhan transportasi dipicu karena adanya interaksi antara aktivitas sosial dan ekonomi yang tersebar didalam ruang atau tata guna lahan. Penyebaran aktivitas dan pola interaksi yang demikian komplek menimbulkan permasalahan yang sangat beragam dan banyak faktor penentu yang harus dipertimbangkan (Button, 1993:123). Transportasi untuk orang atau barang umumnya tidak dilakukan hanya untuk keinginan itu saja, tetapi untuk untuk mencapai tujuan lainnya. Dengan demikian kebutuhan transportasi dapat disebut sebagai kebutuhan ikutan (derived demand) yang berasal dari kebutuhan untuk semua komoditi atau pelayanan ( Morlok Edward K, 1985:87).

Secara sederhana transportasi dapat dikatakan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan untuk memindahkan barang atau orang dari suatu tempat asal ketempat tujuan tanpa mngalami kerusakan dan tepat waktu. Produk dari transportasi adalah jasa angkutan yang dihasilkan dari suatu proses pemindahan dengan tujuan untuk menciptakan suatu barang atau komoditi berguna menurut tempat (place utility) dan berguna menurut waktu (time utility). Jadi dengan transportasi suatu barang dan komoditi dapat difanfaatkan pada waktu dibutuhkan.

Menurut  (Papacosta, 1987:33), tranportasi didefinisikan sebagai suatu sistem yang memungkinkan orang atau barang dapat berpindah dari suatu tempat ke tempat lain secara efisien dalam setiap waktu untuk mendukung aktivitas yang diperlukan manusia. Menurut (Nasution, 1996: 97) berpendapat bahwa transportasi sebagai perpindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tujuan dan dalam hubungan tersebut terlihat tiga hal berikut; (a) ada muatan yang diangkut; (b) tersedia kendaraan sebagai alat angkutannya; (c) ada jalan yang dilalui. Proses transportasi merupakan gerakan dari tempat asal dimana pengangkutan dimulai, ketempat  tujuan dimana kegiatan diakhiri.

Menurut (Tamin, 1997:22-29), sistem transportasi secara makro terdiri dari beberapa sistem makro, yaitu; (a) sistem kegiatan; (b)  sistem jaringan; (c) sistem pergerakan; dan (d) sistem kelembagaan. Masing-masing sistem tersebut saling terkait satu sama lainnya. Sistem transportasi makro tersebut terlihat pada gambar berikut:



Hubungan dasar antara ketiga sistem transportasi mikro dapat disatukan dalam urutan tahapan sebagai berikut : 
a) Aksesibilitas dan Mobilitas
b) Pembangkit lalu Lintas
c) Sebaran Penduduk 
d) Pemilihan Moda Transportasi 
e) Pemilihan Rute

Dari Sistem Transportasi Makro tersebut, dapat dijelaskan bahwa interaksi antara sistem kegiatan dan sistem jaringan akan mengahasilkan suatu pergerakan manusia dan / atau barang dalam bentuk pergerakan kendaraan. Perubahan pada sistem kegiatan akan mempengaruhi sistem jaringan melalui suatu perubahan pada tingkat pelayanan sistem pergerakan. Perubahan pada sistem jaringan akan mempengaruhi sistem kegiatan melalui peningkatan mobilitas dan aksessibilitas dari sistem pergerakan tersebut. Sistem pergerakan memegang peranan yang penting dalam mengakomodasikan permintaan akan pergerakan yang dengan sendirinya akan mempengaruhi sistem kegiatan dan jaringan yang ada. Keseluruhan sistem tersebut diatur dalam suatu sistem kelembagaan.


FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PERKEMBANGAN TRANSPORTASI

1. Faktor Ekonomi      
- Pemenuhan kebutuhan pokok (pangan, papan, sandang)      
- Perkembangan peradaban manusia      
- Demand vs supply     
- Peningkatan produktivitas transportasi menurunnya unit biaya transportasi 

2. Faktor Geografis      
- Lokasi geografis sumber alam menentukan rute transport     
- Menciptakan utilitas ekonomi      
- Bahan baku (lokasi asal) harga rendah ke lokasi proses dan konsumsi (harga mahal) 

3. Faktor Kebijaksanaan Politik      
- Penentuan perkembangan transportasi      
- Tujuan pengembangan wilayah perkotaan      
- Transportasi menciptakan persatuan dan meniadakan isolasi 

4. Faktor Kemiliteran      
- Kemiliteran mendukung kebijaksanaan politik dan pertahanan nasionalnya.      
- Strategi dan taktik militer berpengaruh pada perkembangan transportasi.         
- Perang Dunia II, mengembangkan transportasi udara     
- Pembuatan pesawat dengan tenaga penggerak jet,      
- Penggunaan radar, komputer elektronik untuk penerbangan 

5. Faktor Teknologi       
- Pelaut dahulu berlayar dekat pantai (kontur) dijadikan sebagai pemandu pelayaran.      
- Penemuan kompas dan sundial (alat penunjuk waktu dengan bantuan bayangan sinar matahari) membantu menetukan posisi lintang kapal      
- Chronometer (menetukan garis bujur)

6. Faktor Kompetisi      
- Untuk perjalanan atau distribusi barang, dihadapkan pada pilihan jenis angkutan      
- Untuk meraih konsumen, sarana transportasi saling berkompetisi dgn cara meningkatkan pelayanannya. 

7. Faktor Urbanisasi      
- kemudahan akses dan intensitas tata guna lahan, erat hubungannya dengan ketersediaan sarana dan prasarana transportasi.      
- Perkembangan kota yang pesat dan peledakan populasi      
- Pergerakan dari desa ke kota, suburban, dll.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar