SISTEM TRANSPORTASI
Sistem Transportasi
adalah suatu kesatuan dari fasilitas fisik (tetap), arus dan sistem kontrol
yang memungkinkan manusia dan barang untuk berpindah dari satu tempat ke
tempat yang lain secara efisien dalam rangka pemenuhan kebutuhan. Transportasi
merupakan suatu hal yang berhubungan dengan pemindahan barang ataupun orang
dari tempat asal ke tempat tujuan. Selain itu transportasi juga diartikan
sebagai proses pemindahan sesuai dari satu tempat ke tempat lain. Dalam
kehidupan transportasi menjadi kebutuhan yang sangat penting. Setiap orang
membutuhkan jasa transportasi untuk melancarkan aktifitas sehari-harinya.
Sistem transportasi
meliputi tiga komponen , yaitu :
1. Fasilitas fisik /
tetap
komponen fisik dari
sistem yang menempati suatu ruang tertentu dan termasuk suatu jatingan
penghubung. Misalnya, adanya persimpangan, pelabuhan, terminal dan juga bandar
udara. Kedua adanya arus, yang merupakan suatu kesatuan yang melewati fasilitas
fisik dalam hal ini bisa berupa kendaraan, gerbong kereta api, unit kontainer
dan sebagainya. Pada sistem transportasi jalan raya fasilitas fisiknya
diharapkan bisa menampung keanekaragama tipe kendaraan, mulai dari sepeda
hingga kombinasi trailer.
2. Arus
Suatu kesatuan yang
melewati fasilitas fisik, yang dapat berupa kendaraan, unit kontainer, gerbong
kereta api
3. Sistem Kontrol
Sistem kontrol dibagi
menjadi 2 bagian, yaitu :
-Sistem kontrol
kendaraan: Sistem teknologi untuk memandu kendaraan pada fasilitas
fisik, baik secara manual atau otomatis. Pada moda jalan raya, dimana kendaraan
dikontrol secara manual, maka termasuk didalamnya adalah karakteristik
pengendara, waktu PIEV, dll.
-Sistem kontrol arus:
Cara yang memungkinkan terwujudnya pengoperasian arus kendaraan yang efisien
dan lancar, serta pengurangan konflik antar kendaraan. Meliputi: rambu, marka
jalan, sistem sinyal, aturan pengoperasian
Sistem transportasi
memiliki dua fungsi, pertama menghubungkan orang dengan tata guna lahan,
memberikan kegunaan waktu serta berbagai hal lainnya. Kedua, mampu
menghubungkan antara tempat produksi dengan tempat konsumen. Sistem
transportasi juga diklasifikasi dengan beberapa cara. Misalnya, sistem
transportasi dikategorikan berdasarkan jenis teknologi yang digunakan, serta
berdasarkan pihak yang memiliki tanggung jawab dalam penerapan serta sistem
pengoperasiannya. Jadi, masing-masing tipologi menggambarkan sistem tranportasi
dari perpektif yang berbeda.
Berdasarkan media, yaitu
elemen yang arusnya berpindah dikategorikan dalam empat sub-sistem berikut ini
:
1.) Transportasi darat
-Jalan Raya
-Jalan Rel
-Angkutan Sungai Danau
dan Penyebrangan (ASDP)
2.) Tranportasi udara
-Penerbangan Domestik
-Penerbangan
Internasional
3.) Transportasi air
-Daerah pedalaman
(inland)
-Daerah pantai (coastal)
-Daerah lautan (ocean)
4.) Pipa / Saluran
-Minyak
-Gas
-Lainnya
Sementara, untuk
pelayanan transportasi juga diklasifikasi menjadi 2 yakni servis yang disewakan
dan juga servis yang tidak disewakan. Dengan sebutan lain keduanya diartikan
sebagai transportasi publik dan juga transportasi pribadi. Untuk sistem
trasportasi perkotaan bergerak di lingkungan perkotaan yang bergubungan dengan
perjalanan, yang dilakukan oleh banyak orang. Sistem transportasi memiliki
manfaat besar dalam kehidupan bermasyarakat. Seseorang tidak bisa melakukan
aktifitas secara lancar tanpa adanya sistem transportasi yang baik. Jadi,
intinya setiap orang dalam berbagai hal apapun selalu membutuhkan peran sistem
transportasi.
SISTEM TRANSPORTASI MAKRO
Sistem transportasi
makro adalah Kebutuhan transportasi dipicu karena adanya interaksi antara
aktivitas sosial dan ekonomi yang tersebar didalam ruang atau tata guna lahan.
Penyebaran aktivitas dan pola interaksi yang demikian komplek menimbulkan
permasalahan yang sangat beragam dan banyak faktor penentu yang harus
dipertimbangkan (Button, 1993:123). Transportasi untuk orang atau barang
umumnya tidak dilakukan hanya untuk keinginan itu saja, tetapi untuk untuk
mencapai tujuan lainnya. Dengan demikian kebutuhan transportasi dapat disebut
sebagai kebutuhan ikutan (derived demand) yang berasal dari kebutuhan untuk
semua komoditi atau pelayanan ( Morlok Edward K, 1985:87).
Secara sederhana
transportasi dapat dikatakan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan untuk
memindahkan barang atau orang dari suatu tempat asal ketempat tujuan tanpa
mngalami kerusakan dan tepat waktu. Produk dari transportasi adalah jasa
angkutan yang dihasilkan dari suatu proses pemindahan dengan tujuan untuk
menciptakan suatu barang atau komoditi berguna menurut tempat (place utility)
dan berguna menurut waktu (time utility). Jadi dengan transportasi suatu barang
dan komoditi dapat difanfaatkan pada waktu dibutuhkan.
Menurut
(Papacosta, 1987:33), tranportasi didefinisikan sebagai suatu sistem yang
memungkinkan orang atau barang dapat berpindah dari suatu tempat ke tempat lain
secara efisien dalam setiap waktu untuk mendukung aktivitas yang diperlukan
manusia. Menurut (Nasution, 1996: 97) berpendapat bahwa transportasi sebagai
perpindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tujuan dan dalam hubungan
tersebut terlihat tiga hal berikut; (a) ada muatan yang diangkut; (b) tersedia
kendaraan sebagai alat angkutannya; (c) ada jalan yang dilalui. Proses
transportasi merupakan gerakan dari tempat asal dimana pengangkutan dimulai,
ketempat tujuan dimana kegiatan diakhiri.
Menurut (Tamin,
1997:22-29), sistem transportasi secara makro terdiri dari beberapa sistem
makro, yaitu; (a) sistem kegiatan; (b) sistem jaringan; (c) sistem
pergerakan; dan (d) sistem kelembagaan. Masing-masing sistem tersebut saling
terkait satu sama lainnya. Sistem transportasi makro tersebut terlihat pada
gambar berikut:
Hubungan dasar antara
ketiga sistem transportasi mikro dapat disatukan dalam urutan tahapan sebagai
berikut :
a) Aksesibilitas dan
Mobilitas
b) Pembangkit lalu
Lintas
c) Sebaran
Penduduk
d) Pemilihan Moda
Transportasi
e) Pemilihan Rute
Dari Sistem Transportasi
Makro tersebut, dapat dijelaskan bahwa interaksi antara sistem kegiatan dan
sistem jaringan akan mengahasilkan suatu pergerakan manusia dan / atau barang
dalam bentuk pergerakan kendaraan. Perubahan pada sistem kegiatan akan
mempengaruhi sistem jaringan melalui suatu perubahan pada tingkat pelayanan
sistem pergerakan. Perubahan pada sistem jaringan akan mempengaruhi sistem
kegiatan melalui peningkatan mobilitas dan aksessibilitas dari sistem
pergerakan tersebut. Sistem pergerakan memegang peranan yang penting dalam
mengakomodasikan permintaan akan pergerakan yang dengan sendirinya akan
mempengaruhi sistem kegiatan dan jaringan yang ada. Keseluruhan sistem tersebut
diatur dalam suatu sistem kelembagaan.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PERKEMBANGAN TRANSPORTASI
1. Faktor
Ekonomi
- Pemenuhan kebutuhan
pokok (pangan, papan, sandang)
- Perkembangan peradaban
manusia
- Demand vs
supply
- Peningkatan
produktivitas transportasi menurunnya unit biaya transportasi
2. Faktor
Geografis
- Lokasi geografis
sumber alam menentukan rute transport
- Menciptakan utilitas
ekonomi
- Bahan baku (lokasi
asal) harga rendah ke lokasi proses dan konsumsi (harga mahal)
3. Faktor Kebijaksanaan
Politik
- Penentuan perkembangan
transportasi
- Tujuan pengembangan
wilayah perkotaan
- Transportasi
menciptakan persatuan dan meniadakan isolasi
4. Faktor
Kemiliteran
- Kemiliteran mendukung
kebijaksanaan politik dan pertahanan nasionalnya.
- Strategi dan taktik
militer berpengaruh pada perkembangan
transportasi.
- Perang Dunia II,
mengembangkan transportasi udara
- Pembuatan pesawat
dengan tenaga penggerak jet,
- Penggunaan radar,
komputer elektronik untuk penerbangan
5. Faktor
Teknologi
- Pelaut dahulu berlayar
dekat pantai (kontur) dijadikan sebagai pemandu
pelayaran.
- Penemuan kompas dan
sundial (alat penunjuk waktu dengan bantuan bayangan sinar matahari) membantu
menetukan posisi lintang kapal
- Chronometer (menetukan
garis bujur)
6. Faktor
Kompetisi
- Untuk perjalanan atau
distribusi barang, dihadapkan pada pilihan jenis
angkutan
- Untuk meraih konsumen,
sarana transportasi saling berkompetisi dgn cara meningkatkan pelayanannya.
7. Faktor
Urbanisasi
- kemudahan akses dan
intensitas tata guna lahan, erat hubungannya dengan ketersediaan sarana
dan prasarana transportasi.
- Perkembangan kota yang
pesat dan peledakan populasi
- Pergerakan dari desa
ke kota, suburban, dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar